Monday, November 1, 2010

Nasihat Tentang Kematian.


bacalah, jangan sombong ,kalau rasa diri akan mati nanti.

(NASIHAT TENTANG KEMATIAN).

by Precious Islam on Tuesday, November 2, 2010 at 1:27pm



(Baca sampai habis, jgn mls. ini mkanan utk rohani(hati) kita.)

Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu berkisah,
“Kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengantar jenazah seorang dari kalangan Anshar. Kami tiba di pemakaman dan ketika itu lahadnya sedang dipersiapkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk. Kami pun ikut duduk di sekitar beliau dalam keadaan terdiam, tak bergerak. Seakan-akan di atas kepala kami ada burung yang kami khawatirkan terbang. Di tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu ada sebuah ranting yang digunakannya untuk mencocok-cocok tanah. Mulailah beliau melihat ke langit dan melihat ke bumi, mengangkat pandangannya dan menundukkannya sebanyak tiga kali. Kemudian bersabda,“Hendaklah kalian meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari azab kubur,” diucapkannya sebanyak dua atau tiga kali, lalu beliau berdoa,“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur,” pinta beliau sebanyak tiga kali.Setelahnya beliau bersabda,“Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin apabila akan meninggalkan dunia dan menuju ke alam akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit. Wajah-wajah mereka putih laksana mentari. Mereka membawa kain kafan dan wangi-wangian dari surga. Mereka duduk dekat si mukmin sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut ‘alaihissalam hingga duduk di sisi kepala si mukmin seraya berkata,“Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.”Ruh yang baik itu pun mengalir keluar sebagaimana mengalirnya tetesan air dari mulut wadah kulit. Malaikat maut mengambilnya.

(Dalam satu riwayat disebutkan: Hingga ketika keluar ruhnya dari jasadnya, seluruh malaikat di antara langit dan bumi serta seluruh malaikat yang ada di langit mendoakannya. Lalu dibukakan untuknya pintu-pintu langit. Tidak ada seorang pun malaikat yang menjaga pintu malaikat kecuali mesti berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ruh si mukmin diangkat melewati mereka).

Ketika ruh tersebut telah diambil oleh malaikat maut, tidak dibiarkan sekejap matapun berada di tangannya melainkan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih. Mereka meletakkan/ membungkus ruh tersebut di dalam kafan dan wangi-wangian yang mereka bawa. Dan keluarlah dari ruh tersebut wangi yang paling semerbak dari aroma wewangian yang pernah tercium di muka bumi.Kemudian para malaikat membawa ruh tersebut naik. Tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat kecuali mesti ditanya,“Siapakah ruh yang baik ini?”Para malaikat yang membawanya menjawab,“Fulan bin Fulan,”disebut namanya yang paling bagus yang dulunya ketika di dunia orang-orang menamakannya dengan nama tersebut.Demikian, hingga rombongan itu sampai ke langit dunia. Mereka pun meminta dibukakan pintu langit untuk membawa ruh tersebut.Lalu dibukakanlah pintu langit. Penghuni setiap langit turut menghantarkan ruh tersebut sampai ke langit berikutnya, hingga mereka sampai ke langit ke tujuh.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Tulislah catatan amal hamba-Ku ini di ‘Illiyin dan kembalikanlah ia ke bumi karena dari tanah mereka Aku ciptakan, ke dalam tanah mereka akan Aku kembalikan, dan dari dalam tanah mereka akan Aku keluarkan pada kali yang lain.”

Si ruh pun dikembalikan ke dalam jasadnya yang dikubur dalam bumi/tanah.Maka sungguh ia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburnya ketika mereka pergi meninggalkannya.Lalu ia didatangi dua orang malaikat yang sangat keras herdikannya, keduanya mengherdiknya, mendudukkannya lalu menanyakan padanya,“Siapakah Rabbmu?”Ia menjawab, “Rabbku adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.”Ditanya lagi, “Apa agamamu?”“Agamaku Islam,” jawabnya.“Siapakah lelaki yang diutus di tengah kalian?” tanya dua malaikat lagi“Dia adalah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam,” jawabnya“Apa amalmu?” pertanyaan berikutnya“Aku membaca Kitabullah, lalu aku beriman dan membenarkannya,” jawabnya.

Ini adalah fitnah/ujian yang akhir yang diperhadapkan kepada seorang mukmin.Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengukuhkannya sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
يُثَبِّتُ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلآخِرَةِ
“Allah menguatkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang tsabit/kukuh dalam kehidupan dunia dan dalam kehidupan akhirat.” (Ibrahim: 27)

Terdengarlah suara seorang penyeru dari langit yang menyerukan,“Telah benar hamba-Ku. Maka bentangkanlah untuknya permadani dari syurga. Pakaikanlah ia pakaian dari syurga, dan bukakan untuknya sebuah pintu ke syurga!”

Lalu datanglah kepada si mukmin ini wangi dan semerbaknya syurga serta dilapangkan baginya kuburnya sejauh mata memandang.Kemudian ia didatangi oleh seseorang yang berwajah baik, berpakaian bagus dan harum baunya, seraya berkata,“Bergembiralah dengan apa yang menggembirakanmu.Inilah harimu yang pernah dijanjikan kepadamu.”Si mukmin bertanya dengan heran,“Siapakah engkau? Wajahmu merupakan wajah yang datang dengan kebaikan.”“Aku adalah amal solehmu. Demi Allah, aku tidak mengetahui dirimu melainkan seorang yang bersegera menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala dan lambat dalam bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasmu dengan kebaikan,” jawab yang ditanya

Kemudian dibukakan untuknya sebuah pintu syurga dan sebuah pintu neraka, lalu dikatakan,“Ini adalah tempatmu seandainya engkau dulunya bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantikan bagimu dengan surga ini.”

Maka bila si mukmin melihat apa yang ada dalam syurga, ia pun berdoa,“Wahai Rabbku, segerakanlah datangnya hari kiamat agar aku dapat kembali kepada keluarga dan hartaku.”Dikatakan kepadanya, “Tinggallah engkau.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan penuturan beliau tentang perjalanan ruh.Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba yang kafir (dalam satu riwayat: hamba yang fajir) apabila akan meninggalkan dunia dan menuju ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit para malaikat yang keras, kaku, dan berwajah hitam.Mereka membawa kain yang kasar dari neraka. Mereka duduk dekat si kafir sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepala si kafir seraya berkata,
Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.”Ruh yang buruk itu pun terpisah-pisah/ berserakan dalam jasadnya, lalu ditarik oleh malaikat maut sebagaimana dicabutnya besi yang banyak cabangnya dari wol yang basah, hingga tercabik-cabik urat dan sarafnya.Seluruh malaikat di antara langit dan bumi dan seluruh malaikat yang ada di langit melaknatnya. Pintu-pintu langit ditutup. Tidak ada seorang pun malaikat penjaga pintu kecuali berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ruh si kafir jangan diangkat melewati mereka.

Kemudian malaikat maut mengambil ruh yang telah berpisah dengan jasad tersebut, namun tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat maut melainkan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah hitam lalu dibungkus dalam kain yang kasar.Dan keluarlah dari ruh tersebut bau bangkai yang paling busuk yang pernah didapatkan di muka bumi.

 Kemudian para malaikat membawa ruh tersebut naik.Tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat kecuali mesti ditanya,“Siapakah ruh yang buruk ini?”Para malaikat yang membawanya menjawab,“Fulan bin Fulan,”disebut namanya yang paling jelek yang dulunya ketika di dunia ia dinamakan dengannya.Demikian, hingga rombongan itu sampai ke langit dunia, mereka pun meminta dibukakan pintu langit untuk membawa ruh tersebut, namun tidak dibukakan.”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian membaca ayat:
لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلاَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
“Tidak dibukakan untuk mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk ke dalam syurga sampai unta bisa masuk ke lubang jarum.” (Al-A’raf: 40)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,‘Tulislah catatan amalnya di Sijjin, di bumi yang paling bawah.’Lalu ruhnya dilemparkan begitu saja.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian membaca ayat:وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
“Dan siapa yang menyekutukan Allah maka seakan-akan ia jatuh tersungkur dari langit lalu ia disambar oleh burung atau diempaskan oleh angin ke tempat yang jauh lagi membinasakan.” (Al-Hajj: 31)

Si ruh pun dikembalikan ke dalam jasadnya yang dikubur dalam bumi/tanah.Lalu ia didatangi dua orang malaikat yang sangat keras herdikannya.Keduanya mengherdiknya, mendudukkannya dan menanyakan kepadanya,“Siapakah Rabbmu?”Ia menjawab, “Hah… hah… Aku tidak tahu.”Ditanya lagi, “Apa agamamu?”“Hah… hah… Aku tidak tahu,” jawabnya.“Siapakah lelaki yang diutus di tengah kalian?” tanya dua malaikat lagi.Kembali ia menjawab, “Hah… hah… aku tidak tahu.”

Terdengarlah suara seorang penyeru dari langit yang menyerukan,“Telah dusta orang itu.Maka bentangkanlah untuknya hamparan dari neraka dan bukakan untuknya sebuah pintu ke neraka!”
Lalu datanglah kepadanya hawa panasnya neraka dan disempitkan kuburnya hingga bertumpuk-tumpuk/ tumpang tindih tulang rusuknya (karena sesaknya kuburnya).

Kemudian seorang yang buruk rupa, berpakaian jelek dan berbau busuk mendatanginya seraya berkata,“Bergembiralah dengan apa yang menjelekkanmu.Inilah harimu yang pernah dijanjikan kepadamu.”
Si kafir bertanya dengan heran,“Siapakah engkau?Wajahmu merupakan wajah yang datang dengan kejelekan.”
“Aku adalah amalmu yang jelek.Demi Allah, aku tidak mengetahui dirimu ini melainkan sebagai orang yang lambat untuk menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun sangat bersegera dalam bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasmu dengan kejelekan,” jawab yang ditanya.
Kemudian didatangkan kepadanya seorang yang buta, bisu lagi tuli.Di tangannya ada sebuah tongkat dari besi yang bila dipukulkan ke sebuah gunung niscaya gunung itu akan hancur menjadi debu.Lalu orang yang buta, bisu dan tuli itu memukul si kafir dengan satu pukulan hingga ia menjadi debu. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengembalikan jasadnya sebagaimana semula, lalu ia dipukul lagi dengan pukulan berikutnya.Ia pun menjerit dengan jeritan yang dapat didengar oleh seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia.

 Kemudian dibukakan untuknya sebuah pintu neraka dan dibentangkan hamparan neraka,maka ia pun berdoa,“Wahai Rabbku! Janganlah engkau datangkan hari kiamat.”
(HR. Ahmad 4/287, 288, 295, 296, Abu Dawud no. 3212, 4753, dll, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud dan Ahkamul Jana`iz hal. 202)

Meringankan sakaratul maut
Tiada saat paling menyakitkan dalam kehidupan kita kecuali saat kita menghadapi Sakratul-maut (kesakitan saat maut).
Diriwayatkan dari Al-Hasan bahwa suatu ketika Rasulullah (S.A.W.) menyebut-nyebut kematian, cekikan, dan rasa pedih. Beliau bersabda, “Sakitnya sama dengan tiga ratus tusukan pedang.” (Ibn Abi’l-Dunya, K. Al-Maut, Zabiidii, X.260)

Suatu ketika Beliau (S.A.W.)  pernah ditanya tentang pedihnya kematian. Dan Beliau menjawab, “Kematian yang paling mudah ialah serupa dengan sebatang pohon berduri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang terkoyak?”(Ibn Abi’l-Dunya, K. Al-Maut, Zabiidii, X.260)

Demikianlah sedikit gambaran tentang saat kita dicabut nyawanya nanti. Nyawa kita dan jasad kita sudah seperti batang berduri yang menancap di kain sutera. Apabila batang berduri tersebut dicabut tentunya akan merusak kain sutera yang menempel padanya.

Rasulullah (S.A.W.) pun pernah berdoa untuk meringankan Sakratulmaut untuk dirinya. Nabi (S.A.W.) bersabda, “Ya Allah, sesungguhnya engkau telah mencabut nyawa dari urat-urat, tulang hidung dan ujung-ujung jari. Ya Allah, tolonglah aku dalam kematian, dan ringankanlah dia (Sakratulmaut) atas diriku.” (Ibn Abi’l-Dunya, K. Al-Maut, Zabiidii, X.260)

Salah satu cara untuk meringankan Sakratulmaut.
Dalam buku Fiqh-Us-Sunnah karangan Sayyid Sabiq, disebutkan Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda: “Sadaqah meredakan kemarahan Allah dan menangkal (mengurangi) kepedihan saat maut (Sakratulmaut).”
Rasulullah (S.A.W.) juga pernah bersabda, “Sadaqah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut), dan melauinya (sadaqah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois.  (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal 97)
Allah berfirman: “Dan datanglah sakaratul-maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (Al-Qur’an 50:19)
  • menghadapi seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut
  • Gangguan Syaitan Ketika Menghadapi Sakaratul Maut.
  • Sakaratul Maut

Thursday, October 28, 2010

Ya Allah...


jadikanlah aku penyabar dan bersabar dengan setiap dugaan-Mu...
Ujian adalah guru yang tidak bercakap, tetapi ia sangat mengajar dan mendidik. Ujian terkecil apalagi terbesar adalah takdir Allah. Yang mempunyai maksud tertantu. Kerana jahilnya kita, apabila ditimpa ujian samada secara langsung dari Allah atau melalui orang lain, kita mula elatah. Terasa Allah tidak adil, sengaja hendak menyusahkan kita. Atau kita menyalahkan orang yang mendatangkan ujian tersebut. Hati berdendam hati buruk sangka pada Allah yang mendatangkan ujian itu.

Allah Maha Pengasih; jauh sekali Allah takdirkan ujian hanya untuk menyusahkan hamba-Nya. Marilah kita sama-sama cungkil hikmah di sebalik ujian yang ditimpakan. Ujian sebenarnya melatih kita untuk mendapatkan sifat-sifat yang terpuji. Sabar, redha, tawakkal, baik sangka, mengakui diri sebagai hamba yang lemah, mendekatkan diri dengan Allah, harapkan ertolongan Allah, merasai dunia hanya nikmat sementara dan sebagainya. Berasa diri berdosa adalah juga sifat terpuji.

Sebab itu bagi orang yang sudah banyak melakukan dosa atau
lalai daripada mengingati Allah, maka Allah datangkan ujian kesusahan kepadanya. Supaya hamba-Nya tadi tidak tenggelam dalam dosa dan noda. Kadangkala Allah dedahkan dosa yang dilakukan hingga ramai orang tahu. Bukan untuk menghinakan kita tetapi untuk memberi
ingatan supaya kita bertaubat. Dan tidak meneruskan perbuatan dosa itu sehingga bila-bila Ujian juga bermaksud qisas (pembalasan) ke atas dosa-dosa kita. Setiap perbuatan dosa mesti dihukum, samada di dunia atau di akhirat (kecuali kita telah bertaubat sungguh-sungguh sehingga Allah mengampunkan dosa itu).

Thursday, October 21, 2010

mimpi yg indah (dr insan mulia)

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani... Ya Allah..lancar jari ini menaipkan sebuah pengalaman yg amat berharga dari seorang insan yg dipilih Allah utk berjumpa Nabi Muhammad s.a.w. melalui mimpi hari Khamis, 16 Rejab 1427H bersamaan 10 0gos 2006. Nama yg dipilih oleh ayah beliau adalah Syamimi yg bermaksud 'kesayanganku', jua gelaran Nabi pada puteri kesayangan Baginda, Fatimah. Ketika khilaf memilih nama itu, ayah beliau mengharapkan mudah2an suatu hari nanti anaknya akan menjadi salah seorang mutiara kesayangan Rasulullah s.a.w. Alhamdulillah, doanya makbul selepas 23 tahun kelahiran anak sulungnya daripada 8 adik-beradik. Al-Quran 30 juzuk terpelihara kemas dalam hatinya.


Beliau menghabiskan masa 3 tahun utk menghafal 30 juzuk Kalamullah ketika berada di negeri kelahirannya. Beliau hafal sendiri utk memenuhi harapan ibu ayah yang mengharapkan ada dalam kalangan anak mereka menjadi seorang hafiz atau hafizah. Sebagai anak sulung, beliau mengambil tanggungjawab ini utk menjadi contoh kpd adik2 yg lain. Setiap hari beliau hafal 2 muka surat Al-Quran dan tasmi' dgn ustaz di sebelah rumahnya. Sekarang beliau pelajar tahun 4 jurusan Undang-Undang Syariah di universiti ini. Akak ni memang diuji dengan sakit yg tak tahu apa punca sejak lebih setahun yg lalu. Sakitnya rasa seperti ditikam-tikam dengan pisau di bahagian belakang tubuhnya, tambahan pula kaki yang sakit di bahagian lutut sejak 8 tahun lalu tidak pernah sembuh. Pernah satu ketika, selepas makan, beliau muntah bersama segumpal rambut dari kerongkongnya.


Penderitaannya hanya Allah dan dia sendiri yang tahu. Sudah lama beliau tidak terdaya ke kelas kerana sakit itu membuatkan dia tidak dapat berdiri atau berjalan. Hilang selera makannya hingga badannya susut hampir 13 kg. Beliau hanya menggagahkan diri untuk pergi berwudhu' 2 hingga 3 kali sehari. Wudhu' itu dijaga sebaik mungkin untuk ibadah sepanjang hari. Hari2 yang dilaluinya dipenuhi dgn membaca Al-Quran dan qiamullail sebagai pendinding daripada gangguan yg terus2an menyakiti diri. Diceritakan makhluk2 halus itu akan mengganggunya terutama pada waktu sebelum Subuh, Zuhur dan Maghrib. Beliau telah banyak berubat di merata tempat, berjumpa doktor2 pakar, malah ulama' yg faqih dalam ilmu perubatan islam serta akhir sekali bertemu sorang lecturer di sini. Tapi beliau hanya mampu bertahan. Pesan ustaznya, setiap kali beliau sakit, banyakkan baca Surah Al-Baqarah.


Pagi Khamis itu, beliau berniat utk hadir kuliyah sebab sudah terlalu lama tidak mampu ke kelas. Beliau bangun kira2 jam 4.30 pagi utk solat. Berbekalkan sedikit kekuatan yg digagahkan, beliau ke bilik air utk berwudhu' dgn memapah dinding dan segala apa yg mampu membantu beliau untuk berdiri. Habis berwudhu', beliau jatuh tersungkur, rasa seperti ada yg menolak keras dari belakang. Tika itu beliau sudah tidak mampu berdiri, justeru beliau merangkak ke bilik. Sampai saja di bilik, beliau ketuk pintu dan rebah di depan bilik tersebut.


Disebabkan sakit yg mungkin dah tak tertanggung, dengan spontan beliau niatkan, "Ya Allah, kiranya mati itu baik untukku, aku redha, tapi kiranya Engkau ingin aku terus hidup, aku ingin dengar kata-kata semangat drpd Rasulullah s.a.w. sendiri.." Kemudian beliau pengsan. Sahabat2 sebilik mengangkat beliau ke dalam biliknya dan di baringkan di sana . Waktu itu, sahabat2nya telah pun 'forward message' pd rakan2 yg lain agar dibacakan surah Yasin kerana beliau nampak sudah nazak. Malah mereka telah sedia dgn nombor2 ahli keluarganya utk dihubungi kiranya ada apa2 berlaku dengan izin Allah. Kira2 jam 11 pagi itulah, ketika tertidur dgn tenang dalam waktu qoilullah, beliau bermimpi.


Beliau sedang terbaring dalam keadaan memakai telekung dgn tangannya diqiam seperti dalam solat di suatu tempat asing yang sangat cantik. Beliau terbaring di sebelah mimbar dan kelihatan banyak tiang di sekitarnya. Tiba-tiba datang seorang Hamba Allah dgn wajah yang bercahaya dari arah depan dan berdiri hampir sekali, kira2 2 meter dari beliau. Wajahnya SubhanaLlah..indah sekali, tak dapat nak digambarkan. Beliau tertanya2, siapakah orang ini? cantik sekali kejadiannya dan hati beliau rasa sangat tenang dgn hanya melihat wajahnya. Dirasakan seluruh kesengsaraan yg ditanggung selama ini lenyap begitu sahaja. Kemudian, Hamba Allah itu mengatakan, "Assalamu'alaikum, ana Rasulullah.." Subhanallah..baginda Nabi rupanya! Nabi memakai jubah putih dan kain serban berwarna hijau di atas bahu baginda. Beliau nampak dgn jelas mata Baginda Nabi, janggut Baginda, rambut Baginda, kain serban di atas bahu Baginda dan tubuh Baginda. Kemudian Nabi katakan "Enti fil masjidi" (kamu sekarang berada di masjidku, Masjid Nabawi)..


Allahuakbar! Kemudian Baginda Nabi s.a.w. berkata: QalAllahuta' ala; "InnaAllahama' assobirin" (sesungguhnya Allah bersama orang2 yg sabar). Ketika mendengar suara Nabi mengalunkan Kalamullah, terasa bergema suara merdu Nabi di seluruh alam. Sememangnya Baginda sebaik-baik kejadian dan diciptakan dgn penuh kesempurnaan. Nabi katakan (dalam lughahl arab, tp diterjemahkan di sini) ; "Ya Syamimi, dengan berkat kesabaran enti, dgn sakit yg enti tanggung selama ini, dan dgn berkat Al-Quran yg enti pelihara di dlm hati, maka Allah bukakan hijab utk enti nampak ana.." Ketika Nabi menyebut Ya Syamimi, terlintas di hatinya "Ya Allah..Baginda kenal ummatnya!". Ya Rasulullah... Ketika itu, beliau dapat merasakan baiknya Allah, memberikan nikmat yg begitu besar buat dirinya. Kemudian Nabi katakan lagi; "Sampaikan salamku buat sahabat2 seperjuangan Islam. InsyaAllah, kita semua akan berjumpa nanti.." Nabi s.a.w. kemudian melafazkan; "Ummati.. ummati..ummati..." dan beliau nampak jelas Nabi menangis saat itu. Beberapa titisan airmata Baginda yg suci mengalir utk ummat Baginda! Kemudian Baginda Nabi melangkah pergi.


Beliau merintih, "Jangan pergi Ya Rasulullah.." tetapi Baginda tetap pergi. Subhanallah, walaupun kita tak pernah bersua dgn Nabi yg mulia, Baginda kenal dan sentiasa ingat akan ummatnya. Beliau sendiri tidak pasti, apakah Baginda menangis kerana rindu kepada ummatnya, atau mungkin saja baginda sedih dgn ummat akhir zaman ini? wallahua'lam... Sedar daripada tidur yg amat indah pengisiannya itu, beliau masih dikelilingi oleh rakan2 yg turut terdengar rintihan beliau dalam tidurnya "Jangan pergi Ya Rasululah..." Beliau kemudian menceritakan kpd para sahabat tentang mimpinya sekaligus menyampaikan salam Rasulullah buat ummat Baginda. Semua yg mendengar menangis lantaran rindu pada Nabi. Rasa malu pada Nabi krn kita jarang2 ingat pada Baginda sedangkan kita amat terhutang budi padanya. Lebih2 lagi kita sedar bahawa hanya syafaat Bagindalah yg dikejar di akhirat kelak.

sungguh hina diri ini bila dalam fikiran,hanya sibuk encari cinta manusia yang belum tentu kesuciannya..
hinanya diri bila hati lebih merindui lelaki/perempuan yang bukan mahram..dari merindui Rasulullah dan kasih sayang dariNya..
padahal..hingga ke saat kematian Baginda,Baginda masih memikirkan kita..umatnya..

Ya Allah..ampunkan dosaku..
Dicatat oleh "Hamba allah swt yg lemah"

Saturday, October 16, 2010

Bingkisan Qalbu Penulis.

keep our heart
Ya Allah Ya Robbi, apakah dosaku bertimbun-timbun,
sehinggakan hidup di dunia ini ku rasakan penuh derita,
apakah lagi hukuman yang akan ku tanggung...
Aku sedar Ya Allah, aku kini dihimpit dengan dosa-dosa yang tidak terkira,
dunia yang penuh cabaran dan dugaan,
bisakah aku menghalang semua ini daripada menyusup masuk
ke dalam jiwaku...
Alangkah gerunnya hati ini,
seandainya tergoda dengan lirikan-lirikan dunia yang
penuh kepura-puraan.
                                         
                                                                                                                                     


                                           

Akulah Yang Hamba...

Ku titiskan air mata
Menjelahkan takutku
                     Ku tuturkan rintihan
                     Mengiringi senduku
Kusembahkan puji-pujian
Di dalam sebakku
                    Engkaulah Tuhan
                    Akulah hamba.
Ku cari diriku yang jahil
Ku temui Engkau yang ilmu
                     Ku cari diriku yang lemah
                     Ku temui Engkau yang Perkasa
Ku cari diriku yang fakir
Ku temui Engkau yang Kaya
                     Engkaulah Tuhan
                     Akulah hamba.
Ketika ku pohon ampun
Engkau berikan derita
                    Ketika ku minta cinta
                    Engkau tuntut korban
Ketika ku ingin rahmat
Engkau tilik ikhlas
                   Engkaulah Tuhan
                   Akulah hamba.
Aku tak mampu
Tanpa bantuan takdir-MU
                   Aku tak berdaya
                   Tanpa tunjuk ajar-MU
Aku tak kuasa
Tanpa Qada' dan Qadar-MU
                   Engkaulah Tuhan
                   Akulah hamba...

Thursday, October 14, 2010

SIAPAKAH ANDA?

Siapakah Orang Yang Sibuk?
orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.

Siapakah Orang Yang Kaya?
orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.

Siapakah Orang Yang Miskin?
orang yang miskin adalah orang yang tidak puas dengan nikmat yang ada, sentiasa mengumpulkan harta.

Siapakah Orang Yang Rugi?
orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.

Siapakah Orang Yang Paling Cantik?
orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah Orang Yang Mempunyai Rumah Yang Sempit Lagi Dihimpit?
orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikan lalu kuburnya menghimpit.

Siapakah Orang Yang Mempunya Akal?
orang yang mempunyai akal adalah orang-orang  yang menghuni syurga kelak kerana telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari seksa neraka..

Siapakah Orang Yang KEDEKUT?
orang yang kedekut ialah orang yang membiarkan atau membuang pesanan ini begitu sahaja dan dia tidak menyampaikan pula pada orang lain.

wassalam...

tips utk nurani

Sesungguhnya dalam diri manusia itu ada seketul daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh anggota badannya tetapi seandainya daging itu rosak dan kotor, maka kotor dan rosaklah seluruh anggota badannya. Daging yang dimaksudkan ini adalah hati."
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim daripada Nu'man bin Basyir)
Bagaimana kita nak membersihkan hati dan membuang sikap-sikap negatif di dalam diri kita secara perlahan-lahan?
Berikut adalah 8 tips mudah yang ingin kami kongsikan bersama.
01.Bersyukur dengan kurniaan Tuhan

02.Beribadat dengan benar dan seikhlas hati

03.Berakhlak baik

04.Menimba ilmu tanpa henti

05.Bekerja keras cara bijak

06.Bersederhana dalam hidup

07.Ringan tangan membantu sesiapa sahaja

0   Memaafkan orang lain